Di malam yang dingin atau saat tubuh terasa lelah, tidak ada yang lebih menenangkan daripada menikmati semangkuk wedang ronde hangat. Minuman tradisional khas Jawa ini bukan sekadar penghangat tubuh, tapi juga simbol kehangatan dan kebersamaan. Dengan aroma jahe yang kuat dan manisnya ronde kenyal di dalam kuah, wedang ronde menjadi sajian favorit dari masa ke masa — dari warung kecil hingga meja makan keluarga.

Pawon Ndeso ingin mengajakmu menghadirkan kembali cita rasa itu di rumah. Yuk, kita buat wedang ronde dengan resep sederhana tapi hasilnya nikmat dan beraroma khas pedesaan.

🍯 Asal-Usul dan Filosofi Wedang Ronde

Wedang ronde berasal dari tradisi Tionghoa yang dikenal dengan Tang Yuan, yaitu bola-bola ketan berisi kacang yang direbus dalam air jahe manis. Di Indonesia, terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta, sajian ini diadaptasi menjadi wedang ronde dengan sentuhan lokal.

Kata “wedang” sendiri berarti minuman hangat, dan “ronde” berasal dari kata round, menggambarkan bentuk bulat dari bola ketan. Selain menghangatkan tubuh, wedang ronde juga melambangkan kebersamaan dan harapan agar hidup selalu “bulat”, utuh, dan harmonis.

🌾 Bahan-Bahan yang Dibutuhkan

Bahan untuk Ronde (Bola Ketan):

  • 200 gram tepung ketan putih

  • ½ sendok teh garam

  • 120 ml air hangat (secukupnya, sampai adonan bisa dipulung)

  • Pewarna makanan (merah muda, hijau, kuning – opsional)

Bahan Isi Ronde:

  • 100 gram kacang tanah sangrai, haluskan

  • 2 sendok makan gula pasir

  • 1 sendok makan margarin atau sedikit air agar adonan bisa dipulung

Bahan Kuah Jahe:

  • 1 liter air

  • 100 gram jahe, dibakar dan dimemarkan

  • 3 lembar daun pandan

  • 2 batang serai, dimemarkan

  • 150 gram gula merah (sesuaikan selera manisnya)

  • 2 sendok makan gula pasir

  • Sejumput garam

Pelengkap (opsional tapi bikin nikmat):

  • Kolang-kaling rebus

  • Roti tawar potong dadu

  • Kacang tanah sangrai utuh

  • Bola mutiara atau agar-agar warna-warni

🪶 Cara Membuat Wedang Ronde yang Enak dan Kenyal

1. Membuat Isi Ronde

  • Campur kacang tanah halus dan gula pasir dalam mangkuk.

  • Tambahkan sedikit margarin atau air hingga adonan bisa dipulung.

  • Bentuk menjadi bulatan kecil-kecil, kira-kira seukuran biji kacang.

  • Sisihkan.

2. Membuat Adonan Ronde

  • Dalam wadah, campurkan tepung ketan dan garam.

  • Tuangkan air hangat sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga kalis.

  • Bagi adonan menjadi beberapa bagian dan beri pewarna jika diinginkan.

  • Ambil sedikit adonan, pipihkan, isi dengan adonan kacang, lalu bulatkan kembali hingga rapi.

💡 Tips Pawon Ndeso:
Agar tidak pecah saat direbus, pastikan ronde dibulatkan rapat dan halus tanpa celah.

3. Merebus Ronde

  • Didihkan air dalam panci.

  • Masukkan ronde satu per satu.

  • Rebus hingga ronde mengapung — tandanya sudah matang.

  • Angkat dan rendam dalam air matang dingin agar tidak saling menempel.

4. Membuat Kuah Wedang Jahe

  • Rebus air bersama jahe, daun pandan, serai, dan gula merah.

  • Masak dengan api sedang hingga mendidih dan harum.

  • Saring agar kuah bersih dari ampas.

  • Tambahkan sedikit gula pasir dan garam untuk memperkaya rasa.

5. Penyajian

  • Masukkan ronde dan pelengkap seperti kolang-kaling, kacang sangrai, dan potongan roti ke dalam mangkuk.

  • Siram dengan kuah jahe panas.

  • Sajikan hangat-hangat — bisa dinikmati sore hari atau malam menjelang tidur.


🍵 Rahasia Nikmat Wedang Ronde Ala Pawon Ndeso

  1. Gunakan jahe bakar, bukan mentah — aroma dan rasa hangatnya lebih kuat.

  2. Jangan terlalu lama merebus ronde, cukup sampai mengapung supaya tetap kenyal.

  3. Tambahkan sedikit gula aren asli, memberikan rasa manis legit khas pedesaan.

  4. Gunakan daun pandan segar agar wangi alami keluar sempurna.

Wedang ronde yang baik harus memiliki keseimbangan rasa: manis, hangat, dan lembut di tenggorokan.

💛 Wedang Ronde dan Kehangatan Pedesaan

Di banyak daerah, terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta, wedang ronde bukan hanya minuman. Ia adalah “pengikat suasana” — teman ngobrol di malam dingin, penghangat saat hujan, dan simbol keramahan tuan rumah.

Bagi masyarakat desa, kehangatan bukan hanya dari api atau jahe, tapi juga dari kebersamaan. Setiap cangkir ronde yang tersaji, menyimpan cerita dan kenangan tentang kampung halaman — aroma dapur, obrolan ringan, dan senyum yang tulus.

Pawon Ndeso berusaha menghadirkan kembali kehangatan itu ke dalam setiap resepnya. Dengan bahan alami dan cara tradisional, kami percaya rasa terbaik selalu lahir dari kesederhanaan.

🌼 Penutup

Membuat wedang ronde di rumah bukan hal sulit. Dengan bahan yang sederhana dan sedikit ketelatenan, kamu bisa menghadirkan cita rasa tradisional yang menenangkan jiwa.

Hangatnya jahe, lembutnya ronde, dan manisnya gula merah berpadu jadi satu dalam mangkuk kebahagiaan.

🌾 Wedang Ronde ala Pawon Ndeso — Hangatnya Rasa Desa di Setiap Tegukan.

Lagi laper? Ini solusi paling pas buat kamu.

X
Scroll to Top